Hidup
adalah sebuah pilihan yang harus kita pilih dan jalani sebagai mana kita hidup
dari sejak dilahirkan hingga kita sudah dewasa, mungkin banyak yang berbicara
"saya belajar memilih dari saya umur 16 atau 17 tahun" saat kita
mulai remaja dan kita mulai dapat berfikir memilih mana yang baik dan mana yang
kurang baik, ya itu bisa di katakan betul dan saya berpendapat demikian, namun
di dalam menentukan sebuah pilihan kita harus menampung apa yang orang lain
sarankan untuk kita.
Dalam
dunia dewasa ini sebuah pekerjaan mampu mendatangkan gambaran orang lain
tentang kita, baik dari sudut pandang positif maupun negative, banyak orang
yang hanya menilai seseorang bekerja hanya dari cover luar nya saja dengan arti
dia tidak mengetahui apa yang orang itu benar benar usahakan dengan
kemampuannya sendiri.
Memilih menjadi Job Seeker (Pencari
Lapangan Pekerjaan)
Saat
kita mulai menentukan pilihan untuk menjadi Job Seeker, maka kita di hadapkan
lagi dengan sebuah pilihan, apakah memilih mencari pekerjaan yang berhubungan
langsung dengan apa yang kita pelajari saat di akademisi, atau sebaliknya.
Bila
kita memilih mencari pekerjaan dengan yang sesuai kita pelajari atau pahami di
akademis itu kita mempunyai wawasan langsung untuk mengerjakan apa yang selama
ini kita pelajari dengan mudah karena kita mempunyai basic dari pekerjaan yang
kita pilih.
Namun
apabila kita memutuskan untuk mengambil profesi tidak sesuai dengan apa yang
kita pelajari mungkin pertama saat kita masuk ke dunia kerja ini kita akan
kesulitan, namun sisi positifnya yaitu kita mempunyai pengalaman dan kemampuan
untuk beradaptasi yang baru, namun kita harus sabar dan tekun dalam mempelajari
profesi yang mungkin belum kita pelajari sebelumnya.
Dari
kedua pilihan menjadi Job Seeker tersebut mempunyai resiko dan keuntungan
masing masing tergantung dari mana kita ingin memulai mengerjakan pekerjaan
yang ingin dikerjakan, namun apabila dipahami lagi biasanya seseorang akan
membuat keputusan untuk mencari lapangan pekerjaan atau menjadi pegawai sebagai
awal dari pengalaman yang diharapkan dari selepas lulus dari akademis
perkuliahan maupun sekolah, dan kebahagiaan yang di peroleh adalah kebahagiaan
individu dan keluarga pencari lapangan kerja tersebut.
Memilih Menjadi Job Creator
(Pembuat Lapangan Pekerjaan)
Memilih
menjadi Job Creator (Pembuat Lapangan Pekerjaan) banyak dari setiap orang yang
menginginkan dan bermimpi menjadi Job Creator terutama anak muda jaman sekarang
sangat berfikiran terbuka dengan Job Creator dan biasa di sebut Enterpreneur.
Menjadi
sebagai Enterpreneur atau Job Creator adalah tujuan mulia di samping kita lah
yang menentukan apa yang kita peroleh dan kita dapatkan, namun menjadi Job
Creator sudah merupakan penolong bagi orang lain yang membutuhkan pekerjaan,
Namun menjadi seorang Job Creator merupakan tantangan yang berat untuk
menjalaninya mereka harus mempunyai ekstra kesabaran dan ekstra kerja keras di
banding para Job Seeker.
Dan
biasanya para Job Creator lah yang mempunyai rasa bangga yang sangat besar
dengan apa yang dia usahakan sendiri, dan seorang Job Creator menurut saya
mempunyai kebahagiaan yang dating tidak hanya dari individu atau keluarga namun
dari orang orang di dekatnya yang seminimal mungkin merasa bangga dengan
mereka.
Dari
Kedua pilihan menjadi Job Seeker atau Job Creator mempunyai resiko dan
kelebihan masing masing itu berbalik lagi kepada diri anda sendiri apa yang
selama ini anda ingin kerjakan atau lakukan agar kebahagiaan yang anda peroleh
dari pekerjaan yang di jalani mendapat hasil maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar